Minggu, 18 Juni 2017

Menakjubkan! Orang-orang Ini Wafat Saat Beribadah

TRIBUNNEWS.COM - Kabar meninggalnya seorang jamaah masjid saat sujud yang disampaikan Ustaz Yusuf Mansur menyita perhatian netizen.
Menurut Yusuf Mansur, jamaah yang meninggal itu sedang salat Isya berjamaah di Masjid Ittihaad Tebet, Selasa (13/6/2017) malam.
Merujuk ajaran Islam, meninggal saat sedang salat diyakini sebagian kematian yang baik.
Selain seorang jamaah di masjid Ittihad itu, berikut ini beberapa orang yang meninggal saat salat atau membaca Alquran.
Sebagian dari kisah mereka viral di media sosial dan mengundang doa dari netizen.
1. Pria asal Lawang, Malang meninggal saat sujud
Dikutip dari TribunJateng, meninggalnya seorang pria asal Lawang, Malang, Jawa Timur, membuat netizen berdecak kagum dan mendoakannya.
Pria yang biasa memandikan jenazah warga lain itu meninggal dunia dalam keadaan sujud.
Kabar kematian Miftah Arifin, nama pria tersebut, beredar viral di media sosial.
Disebutkan netizen, Miftah melaksanakan salat ba'diah Isya di masjid setempat pada Selasa (3/1/2017) malam.
Namun pada sujud terakhir salat sunah tersebut, ia tak kunjung bangun hingga masjid hendak ditutup petugas.
Setelah diselidiki, ternyata warga Kauman, Lawang, itu sudah meninggal dunia.
2. Seorang Imam Masjid Meninggal Dunia saat Sujud Pertama Salat Jumat

Dikutip dari TribunJogja, pria yang diketahui sedang menjadi imam salat Jumat di salah satu masjid di Samarinda, Kalimantan Timur itu, meninggal dunia ketika sedang sujud.
Imus, imam salat Jumat di salah satu masjid di Samarinda meninggal dunia ketika sedang sujud rakaat pertama.
Peristiwa menghebohkan itu diposting oleh netizen Bang Ipan Kah.
Menurut Ipan, imam salat itu meninggal hari ini, Jumat (6/1/2017).
Baru pada sujud pertama, pria yang terlihat mengenakan baju coklat itu sudah tidak dapat melanjutkan salat.
"Ya Allah baru solat jum'at tadi siang di masjid Baitut Taharah imam ini meninggal pada sujud pertama. Ya Allah moga imam ini tenang di sana. #masjidBaitutTharah," tulisnya siang ini.
Sejumlah netizen langsung menyahut postingan tersebut untuk mempertanyakan kebenarannya.
Menanggapi pertanyaan tersebut, Ipan membenarkan kejadian itu.
Lokasi masjid berada di daerah Loa Janan, Samarinda.
3. Meninggal saat membaca Alquran

Dilansir dari Kompas.com, Jakfar Abdurrahman, seorang qori atau pembaca ayat suci Al Quran, meninggal dunia saat tengah melantunan ayat suci Al Quran, di acara Haul Keluarga Besar Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa, di Surabaya, Jawa Timur, Senin (24/4/2017).
Jakfar Abdurrahman meninggal saat membaca Alquran
Informasi yang dihimpun dari lokasi acara, tubuh Jakfar tiba-tiba lemas dan jatuh usai membacakan dua ayat suci di atas panggung.
Mikrofon di tangannya lepas dan tubuhnya terjatuh ke samping.
Peristiwa itu membuat sejumlah tamu undangan berteriak histeris.
"Panitia langsung membawanya ke posko kesehatan dan Rumah Sakit Islam Surabaya II yang lokasinya tidak jauh dari lokasi acara," kata Rofiq Kurdi, seorang panitia acara tersebut.
Sekitar satu jam kemudian, pembawa acara mengumumkan bahwa Jakfar dipastikan meninggal dunia oleh petugas medis rumah sakit Islam Surabaya II.
4. Meninggal dalam sujud di depan gerbang Masjid
Dikutp dari Kompas.com, Kamaludin (40), warga Kedung Halang, Kota Bogor, ditemukan meninggal dalam posisi sujud di depan gerbang Masjid Raya Bogor, Kecamatan Bogor Timur, Bogor, Jawa Barat, Senin (3/4/2017).
Polisi yang datang ke lokasi langsung membawa jasad pria itu ke Rumah Sakit Bhayangkara Polresta Bogor Kota.
Kepala Polsek Bogor Timur, Komisaris Polisi Marsudi Widodo mengatakan, polisi tidak menemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Hanya saja ditemukan bercak muntahan di sekitar tubuh korban.
Polisi menduga, korban meninggal karena serangan jantung.
Hal itu juga diperkuat oleh pernyataan pihak keluarga yang menyebutkan bahwa korban mempunyai riwayat penyakit jantung.
"Tidak ada tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Tapi kami temukan ada bekas muntahan di jalanan di dekat tubuhnya. Diduga kena serangan jantung," ucap Marsudi saat dikonfirmasi.
Marsudi menambahkan, Kamaludin pertama kali ditemukan oleh seorang petugas keamanan bernama Lukman (30).
Saat itu, kata Marsudi, Lukman sedang berkeliling di sekitar masjid untuk memantau keamanan.
Tiba-tiba, dirinya melihat ada sosok pria seperti bersujud di depan gerbang masjid.
Setelah dicek, ternyata pria itu dalam keadaan tak bernyawa.
"Dari keterangan saksi, sebelumnya korban terlihat berjalan dari arah Terminal Baranangsiang dan duduk di depan gerbang masjid sampai akhirnya ditemukan meninggal," pungkasnya. (*)


Read more

Bubur Pekojan, Sajian Khas di Bulan Puasa

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tradisi berbuka puasa dengan menu bubur kuning sudah lama menghilang dari warga Kampung Arab, Pekojan, Tambora, Jakarta Barat.
Juru masak yang bisa membuat menu itu pun sudah langka.
Padahal, dari sepiring hidangan bubur kuning itu tecermin kebersamaan dan solidaritas keberagaman antara etnis Arab, Tionghoa, dan warga pribumi.
Kamis (9/6/2016) sore, bubur legendaris itu kembali dihidangkan di Masjid An-Nawier sebagai menu berbuka puasa. Di teras masjid yang teduh, bubur kuning dihidangkan bersama dengan es sirup, air mineral, kurma, donat, lumpia, gorengan, dan camilan lainnya.
Bubur kuning terbuat dari bahan utama beras, santan, dan potongan-potongan besar daging kambing.
Adapun bumbu yang dicampurkan ke dalam hidangan adalah lada, ketumbar, jintan, jahe, bawang putih, bawang merah, kunyit, bawang bombay, cengkeh, dan tomat.
Bahan-bahan itu diulek dengan kasar lalu dicampurkan ke dalam bubur. Daging kambing dimasak terpisah, setelah empuk baru dicampurkan ke dalam adonan bubur.
Bubur kuning disajikan dengan taburan bawang goreng di atasnya.
Aroma rempah-rempah merebak saat bubur hangat dituangkan dari panci besar ke dalam piring.
Rasanya gurih, wangi rempah, dan sedikit berlemak karena potongan-potongan daging kambing. Potongan daging kambing yang besar bertekstur empuk sehingga mudah dipotong dan dikunyah.
Dikky Bashandid (35), ustaz keturunan Arab mengatakan, bubur menjadi makanan favorit untuk berbuka puasa karena halus, empuk, dan kaya bumbu rempah.
Dulu, masing-masing rumah bergantian menyajikan makanan itu untuk dibawa ke masjid sebagai menu berbuka puasa.
Namun, kini tradisi itu sudah jarang dijalankan karena banyak yang tidak menguasai resep itu. Warga keturunan Arab juga sudah banyak yang pindah ke luar Pekojan.
”Makanan ini bukan asli Arab, ini sudah berbaur dengan kebudayaan Indonesia. Tetapi, makanan ini memang hanya populer pada saat Ramadhan,” kata Dikky, Kamis.
Umi Sundus (65), salah seorang perempuan yang masih menguasai resep bubur kuning mengatakan, ia belajar membuat bubur kuning turun-temurun dari mertuanya.
Setahun sekali, ia biasanya menghidangkan menu makanan itu, terutama pada malam 27 Ramadhan. Pada saat itu, jemaah dari berbagai wilayah akan shalat Tarawih berjemaah di Masjid Azzawiyah hingga ke pelataran di sekitarnya.
”Pada malam 27 (Ramadhan), orang-orang Arab yang ada di sini akan menghidangkan beragam menu buka puasa, seperti nasi kebuli, samosa, nasi mandi, marak di halaman rumahnya,” kata Umi Sundus.
Pelestarian budaya
Lurah Pekojan Tri Prasetyo menuturkan, selama ini Pekojan terkenal menjadi kawasan bersejarah dan wisata religi. Ia berharap warisan kebudayaan seperti kuliner khas Arab bisa dilestarikan.
Ia juga berharap ke depan wisata kuliner itu bisa dipasarkan kepada wisatawan yang datang ke Pekojan.
”Kami sedang mencari lahan kosong yang bisa dimanfaatkan untuk berjualan kuliner khas Kampung Arab. Kami juga ingin memasarkan oleh-oleh dan cendera mata khas kampung ini,” ungkap Tri.
Adolf Heuken SJ dalam Mesjid-mesjid Tua di Jakarta mencatat, di kawasan Pekojan terdapat masjid-masjid bersejarah.
Masjid Al-Anshor adalah masjid tertua di Jakarta yang dibangun oleh orang India sekitar 1648.
Tak jauh dari masjid tertua itu ada Masjid Ar-Raudah yang didirikan pada 1770. Ada pula Masjid Azzawiyah yang didirikan oleh Al-Habib Ahmad bin Hamzah Alatas pada abad ke-19.
Masjid An-Nawier didirikan pada 1760 oleh Sayid Abdullah bin Husein Alaydrus.
Tradisi merupakan warisan budaya yang melingkupi bangunan-bangunan bersejarah di Pekojan.
Melestarikan budaya itu merupakan salah satu upaya untuk menghidupi benda-benda cagar budaya yang ada di dalamnya.
Seperti bubur kuning, tradisi di Kampung Arab selayaknya selalu hangat dalam tempaan zaman. (KOMPAS/Dian Dewi Purnamasari)

Read more

Malas Penyakit Mental Berbahaya

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Malas adalah penyakit mental yang sangat berbahaya sebab dapat menjerumuskan kita pada kegagalan dan penyesalan.
Sifat malas selalu menghantui setiap orang tanpa kenal waktu dan batasan usia. Ia seolah terus melekat dan mengganggu kualitas hidup kita, kendatipun kita menyadari bahwa banyak kesempatan menuju kesuksesan yang hilang hanya karena sifat yang satu ini.
Tak sedikit kondisi dan situasi kurang menguntungkan yang kita rasakan saat ini merupakan akibat dari rasa malas yang tak mampu kita halau.
Padahal, Allah Swt. telah memberikan penjelasan bahwa perubahan kondisi dalam hidup kita sangat ditentukan dengan tingkat keseriusan dan kerja keras yang kita lakukan. Allah Swt. tidak akan pernah mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu berusaha untuk mengubahnya.
Keberhasilan tak akan pernah datang hanya dengan mengkhayal. Sunnatullah dalam kehidupan ini menegaskan bahwa tidak mungkin kita kenyang hanya dengan mengkhayal, tetapi rasa kenyang akan datang setelah kita makan, begitu pun juga kesulitan hanya akan dapat diatasi ketika kita melakukan usaha untuk mengatasinya.
Rezeki akan datang ketika kita berusaha untuk menjemputnya, dan tidak akan pernah datang hanya dengan bermimpi.
Pentingnya effort yang kita keluarkan dalam mencapai suatu tujuan yang kita harapkan adalah landasan penting dari kesungguhan kita dalam bertawakal kepada Allah Swt.
Bertawakal bukanlah berpasrah tanpa usaha, tawakkal ialah upaya yang diawali kebulatan tekad dan kesungguhan yang diiringi doa dan kerja keras.
Apabila kita cermati berbagai tuntunan syariat kemalasan ditegaskan sebagai suatu penyakit dan setiap muslim diperintahkan untuk mengatasinya.
Sebuah pelajaran berharga yang terkandung dalam syariat jihad sangat berkaitan dengan usaha untuk mengusir sifat malas.
Jihad tidak dimaknai sebatas mengangkat senjata, tapi pelajaran penting dari jihad adalah bagaimana pentingnya motivasi untuk berusaha. Pergi ke medan perang membutuhkan kekuatan lahir dan batin, butuh kekuatan untuk mengusir rasa malas dan rasa takut.
Mungkin kita harus merenungkan pula, jika saja para sesepuh dan tokoh bangsa ini di masa lalu tak mampu mengusir rasa malasnya, nikmat kemerdekaan negara ini belum tentu sebaik seperti yang kita rasakan pada hari ini.
Terkait dengan sifat malas sebagai penyakit yang harus diperangi, Rasulullah Saw. mengajarkan kepada kita sebuah doa yang senantiasa beliau panjatkan kepada Allah Swt:
“Ya Allah ya Tuhan kami, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari keluh kesah dan dukacita, aku berlindung kepada-Mu dari lemah kemauan dan malas, aku berlindung kepada-Mu dari sifat pengecut dan kikir, aku berlindung kepada-Mu dari tekanan utang dan kezaliman manusia.” (HR Abu Dawud: 1333, An-Nasai: 7572, Al-Baihaqi: 170)
Melalui doa tersebut, Rasulullah Saw. mengajarkan kepada kita, bahwa sosok seorang muslim sejati haruslah tergambar sebagai sosok yang penuh semangat, memiliki motivasi tinggi dalam mengejar kesuksesan, dermawan, mandiri, dan peduli terhadap sesama.
Tidak patut disebut sebagai seorang muslim sejati, jika kita senantiasa mengeluh, malas, takut, dan kikir, bahkan selalu bergantung kepada orang lain dan sering berbuat zalim. Ingatlah bahwa surga Allah Swt. tak akan dapat kita raih hanya melalui lamunan dan angan-angan, tapi harus diraih dengan semangat yang tinggi untuk konsisten dalam jalan hidup yang diridai Allah Swt.
Pun demikian halnya dengan hari-hari Ramadhan yang tengah kita arungi. Segala keistimewaan dan pahala kebajikan hanya akan berlalu begitu saja apabila kita tidak menyingsingkan semangat untuk mengerjakan berbagai amal saleh dengan penuh keikhlasan, serta menghadirkan penyempurnaan dalam melaksanakannya.
Pahala berlipat dan kebajikan yang teramat agung niscaya dapat kita raih diantaranya dengan memulai melawan rasa malas, sehingga Ramadhan dengan berbagai keistimewaanya tidak berlalu meninggalkan kita tanpa makna.

Read more

Mengenali Tanda-tanda Orang yang Mendapatkan Lailatul Qadar

TRIBUNNEWS.COM - Lailatul Qadar merupakan yang ditunggu-tunggu umat muslim selama bulan Ramadhan, terutama memasuki malam ganji di 10 hari terakhir.
Siapakah yang berhak mendapatkan Lailatul Qadar?
Apakah seseorang yang kurang ibadahnya dan bolong-bolong menjalankan ibadah puasanya juga berhak mendapatkan lailatur qadar? jika dia kemudian sungguh di 10 malam terakhir?
Sebelum menjawab pertanyaan di atas, mari kita kupas satu persatu, apa sayarat mendapatkanya, ciri-ciri orang yang telah mendapatkannya, dan apa tanda-tandanya?
Ustad Atoillah, pengasuh Pesantren Miftahul Huda berpendapat, bahwa malam lailatul qadar itu terjadi sepanjang malam, sejak maghrib hingga subuh.
Jadi 10 malam terakhir itu, mulai dari 21,23,25,27,29 merupakan malam yang dinantikan, dan memang hanya orang tertentu saja yang berhak mendapatkannya.
Berikut Allah berfirman:
"Lailatul qadar itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan Malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) Kesejahteraan sampai terbit fajar."
(QS. Al-Qadr: 3 – 5)
Dia pun menegaskan, untuk mendapatkannya memang harus diperkuat dengan berbagai ibadah, baik itu yang wajib maupun yang sunnah.
Sehingga kemudian seorang muslim yang taat harus menjalankannya dengan sungguh-sungguh, tidak hanya pada malam ganji, tetapi semuanya sepanjang bulan puasa.

1.Beribadah Sepanjang Malam
Berikut penjelasannya: Rentang dari maghrib sampai subuh itu sangat berguna dan jangan dilewatkan untuk beribadah, dimulai dari wajib seperti shalat maghrib, isya, tarawih, dan subuh.
"Maka ibadahnya itu merupakan ibadah di malam rahmat dengan bekeradaan malam lailatul qadar."
2. Beribadah dengan Ikhlas dengan meningkatkan Kualitas
Maka itu, semua ibadah harus dikerjakan dengan tekun, dengan tulus dan ikhlas. Makin banyak ibadah makin baik, makin baik pula yang betul-betul khusyu, iklas dan berpasrah kepada Allah.
3. Tetap Tekun Hingga Akhir Ramadan
Ketekunan akan berbuah pahala, keikhlasan akan berbuah ridho dan ampunan. Namun apapun kita memang tidak boleh bermalas-malasan semakin mendekati akhir Ramadhan, justu harus semakin ditingkatkan.
Karena 10 malam terakhir ini merupakan cobaan paling berat, karena ada kejemuan dan mulai banyaknya aktivitas lain yang menggoda.
Maka itu ketekukan dan berjuang keras demi menjalankan Ibadah ada kunci meraih lailatul qadar.
Orang-orang yang bersungguh-sungguh untuk (mencari keridhaan) Kami, benar- benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan kami. dan Sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik. (QS. Al-Ankabut: 69)
Hasil gambar untuk lailatul qadar
Tanda-Tanda Orang yang sudah Mendapatkan Lailatul Qadar:
Tidak ada satu pun orang yang tahu kapan waktu terjadinya lailatul qadar, karena peristiwa itu merupakan rahasia Tuhan.
Hanya saja, Nabi Muhammad SAW memberikan saran agar mencari lailatul qadar di malam ganjil sepuluh hari terakhir bulan Ramadan. Karena lailatul qadar berpeluang akan terjadi pada malam-malam tersebut.
Suatu keberuntungan bagi orang yang mendapatkan berkah lailatul qadar yang hanya terjadi setahun sekali.
Ingin tahu tanda-tanda orang yang telah mendapatkan rahmat lailatul qadar? Lihat saja rangkuman di bawah ini.
1. Dia akan senantiasa berusaha menjadi orang yang terbaik di mata Allah SWT begitu pula dengan sesama manusia. Selalu mengerjakan perintah Allah SWT dan melakukannya dengan cara terbaik di mata Allah SWT.
2. Orang yang berhasil mendapatkan Lailatul Qadar akan selalu merasa kurang khususnya dalam soal beribadah.
3. Selain ibadah wajib yakni sholat lima waktu, ia juga tidak pernah meninggalkan ibadah sunnah seperti tahajud dan tarawih.
4. Dalam kehidupan sehari-hari baik dengan atasan maupun bawahan, ia selalu menjadi orang yang rendah hati dan bersikap sewajarnya saja. Tidak merasa sombong dan angkuh khususnya kepada sesama manusia.
5. Orang yang mendapatkan lailatul qadar akan terlihat lebih bersinar wajahnya dan enak untuk dipandang. Namun tanda-tanda ini juga hanya bisa dirasakan dan dilihat oleh orang-orang yang senantiasa selalu dekat kepada Allah SWT.
Nah itu dia ciri-ciri orang yang mendapatkan rahmat malam lailatul qadar. Semoga kita termasuk salah satu orang diantaranya.
Beri’tikaf
Inilah tradisi yang dijalani selama Ramadan, meski itu bukan tradisi tetapi memang sudah menjadi amal ibadah selama Ramadhan.
Itikaf:
"Pengertiannya dalam konteks ibadah dalam Islam adalah berdiam diri di dalam masjid dalam rangka untuk mencari keridhaan Allah SWT dan bermuhasabah (introspeksi) atas perbuatan-perbuatannya.
"Berasal dari bahasa Arab akafa yang berarti menetap, mengurung diri atau terhalangi."
Orang yang sedang beriktikaf disebut juga mutakif."
Itikaf disebutkan Dari Abu Sa’id Al Khudri r.a., bahwa Rasulullah saw beri’tikaf pada sepuluh hari awal Ramadan, kemudian dilanjutkan pada sepuluh hari pertengahan di sebuah kemah Turki, lalu Beliau mengulurkan kepalanya seraya menyeru manusia, maka orang-orang pun mendatanginya.
Lalu beliau bersabda,” Aku telah beri’tikaf sejak sepuluh hari awal bulan ini untuk mendapatkan Lailatul Qadr, kemudian sepuluh hari pertengahan.
Lalu dikatakan kepadaku bahwa Lailatul Qadar itu ada di sepuluh hari yang terakhir. Maka barangsiapa ingin beri’tikaf, I’tikaflah pada sepuluh malam terakhir.” Lalu orang-orang pun beri’tikaf bersama beliau. Beliau bersabda,”
Aku bermimpi melihat Lailatul Qadar pada malam ini, tetapi dibuat lupa, dimana pada pagi-pagi aku sujud di tanah yang basah. Maka carilah pada sepuluh malam terakhir dan carilah pada malam-malam yang ganjil.”
Memang malam itu hujan, sehingga masjid tergenang air. Setelah selesai sholat shubuh, Rasulullah saw keluar sedangkan di kening beliau menempel tanah basah. Malam itu adalah malam ke-21 dari sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan.” ( Hadits Bukhari, Muslim- Misykat )
I’tikaf dilakukan Nabi SAW. Baginda Rasul beri’tikaf selama sebulan penuh.
Bahkan menjelang akhir hayat, beliau beri’tikaf selama dua puluh hari.
Karena hal inilah beliau yang amat mulia itu (I’tikaf sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan), maka para ulama berpendapat bahwa I’tikaf selama sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan adalah sunnah muakaddah.
Apakah Orang Bolong Puasanya Bisa Mendapatkan Malam Mulia Itu?
Kemudian pertanyaan apakah orang yang puasanya bolong-bolong atau tidak puasa, tetapi kemudian bersungguh di 10 malam terakhir akan mendapatkan lailatul qadar?
Jawabannya:
Tentunya saja jika melihat semua tahapan di atas, maka mereka yang sudah sungguh-sungguh pun belum tentunya mendapatkan malam yang penuh dengan rahmat dan keberuntungan bagi seorang muslim yang berpuasa itu.
Nah, jika orang sudah tekun sudah sulit mendapatkannya, apalagi orang yang bolong-bolong dan tidak berpuasa.
Hanya saja, jika dia benar-benar bersungguh-sungguh maka itu akan semakin baik dan mendapatkan pecerahan dan juga kemuliaan sebagai seorang muslim. Semoga kita selalu dalam rahmat dan ampunannya. (*)
Read more

Al-Quran Bertinta Emas Berusia 250 Tahun Milik Warga Palembang ini Pernah Ditawar Kolektor Malaysia

TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Ayat-ayat suci Al Quran masih terlihat jelas. Bahkan ada sebagian ayat-ayat suci yang ditulis menggunakan tinta emas.
Begitu juga dengan bagian depan dan belakang Al Quran, sampul Al Quran dilapisi lempengan emas yang kadarnya 18 karat. Al Quran milik Ustadz Kms H Andi Syarifuddin S Ag ini sudah berusia 250 tahun lebih.
"Al Quran ini adalah warisan leluhur dan dibuat pada masa Kesultanan Palembang Darussalam pada abad ke 18 sekitar tahun 1.700-an. Saya sendiri adalah generasi ketujuh yang menjaga Al Quran ini," ujar Ustadz Kms H Andi Syarifuddin S Ag, ketika ditemui Sripoku.com di kediamannya Jalan Faqih Jalaludin Lorong Fahrudin Kelurahan 19 Ilir Kecamatan Bukit Kecil Palembang belakang Masjid Agung Palembang, Rabu (14/6/2017).
Meskipun usia Al Quran sudah 2,5 abad lebih, namun tulisan ayat-ayat suci Al Quran yang ditulis tangan oleh ulama pada masa Kesultanan Palembang Darussalam itu masih jelas untuk dibaca.
Dulunya Kota Palembang dikenal sebagai pusat pengkajian agama untuk kalangan ulama.
"Tulisan tinta emas dan sampul bagian depan dan belakang juga dilapisi emas 18 karat, membuktikan bahwa Palembang dulu memang sejahtera. Palembang Darussalam itu artinya negeri yang aman dan sejahtera," ujarnya.
Sebagai warisan leluhur dan pernah ditampilkan pada pameran di Jakarta dan NTB, Ustadz Andi yang juga sebagai Imam Tetap Masjid Agung Palembang ini mengakui bahwa Al Quran warisan leluhurnya ini pernah ditawar.
"Dulu ada kolektor asal Malaysia yang menawarnya. Tapi saya tolak, karena ini adalah bukti bahwa Kota Palembang itu dulunya sejahtera."
"Memang untuk koleksi milik kesultanan, sudah banyak diambil kolektor negara luar. Tapi Al Quran tinta emas ini adalah Al Quran milik ulama kepenghuluan pada masa Kesultanan Palembang Darussalam," ujarnya.
Untuk menjaga Al Quran bertinta emas ini agar tetap terjaga secara baik, diakui Ustadz Andi tidak begitu sulit. Cukup menggunakan cengkeh dan kapur barus, agar lembaran tidak dimakan rayap.
"Al Quran ini menunjukan hazanah kita sebagai warga Palembang. Palembang dulunya memiliki ulama yang intelek dalam ilmu keagamaan."
"Meskipun ditawar kolektor Malaysia dengan iming-iming pergi ibadah haji, tapi saya tetap menolak," ujar pria yang juga sebagai Sekretaris Yayasan Masjid Agung Palembang.
Sejak duduk dibangku kuliah pada tahun 1990, Ustadz Km H Syarifuddin S Ag memang menjadi pewaris ke tujuh Al Quran tinta emas dengan sampul berlapis kadar emas 18 karat.
Bukan hanya berlapis emas, tiap-tiap ayat ditulis goresan tangan dan sama sekali tidak menggunakan mesin cetak.
Lapisan emas di dalam Al Quran ada tiga bagian, yakni pada halaman depan surat Al-Fatiha halaman tengah, Surat Al-Kafi dan halaman terakhir Surat An-Nas.
"Kalau kertasnya dari Eropa dan kadar emasnya memang 18 karat. Semuanya sudah dilakukan tes. Saya sendiri ada 10 Al Quran warisan dan dua diantarnya bertinta emas."
"Saya sebagai pewaris, tetap untuk menjaga Al Quran sebagai bentuk menjaga kebudayaan Kesultanan Palembang Darussalam," ujarnya.(Welly Hadinata)

Read more

10 Malam Terakhir Ramadan yang Dirindukan dan Datangnya Lailatul Qadar

TRIBUNNEWS.COM - Menurut berbagai riwayat, malam yang digadang-gadang oleh seluruh umat Islam di dunia ini datang pada 10 hari terakhir bulan ramadhan, khususnya di tanggal-tanggal ganjil.
Namun, datangnya malam lailatul qadar tidak seorang pun yang mengetahui tepatnya kapan.
Selama ini umat Islam hanya membaca tanda-tanda malam yang menurut Al-Qur’an lebih baik dari 1000 bulan ini.
Betapa mulianya malam lailatul qadar karena mampu membawa seorang hamba pada ketakwaan yang hakiki.
Lalu, benarkah pertanda malam lailatul qadar di antaranya membekunya air, heningnya malam, dan menunduknya pepohonan, dan sebagainya?
Yang pasti, dan ini harus diimani oleh setiap muslim berdasarkan pernyataan Al-Qur’an, bahwa “Ada suatu malam yang bernama Lailatul Qadar” (QS Al-Qadr: 1) dan malam itu merupakan “malam yang penuh berkah di mana dijelaskan atau ditetapkan segala urusan besar dengan kebijaksanaan” (QS Ad-Dukhan: 3).
Ditegaskan dalam Al-Qur’an, malam tersebut adalah malam mulia, tidak mudah diketahui betapa besar kemuliaannya. Ini diisyaratkan oleh adanya “pertanyaan” dalam bentuk pengagungan, yaitu “Wa ma adraka ma laylatul qadar.”
Untuk memperoleh pemahaman yang jernih terkait malam lailatul qadar, Muhammad Quraish Shihab seperti disarikan dari buku karyanya ”Membumikan Al-Qur’an: Fungsi dan Peran Wahyu dalam Kehidupan Masyarakat.” (Mizan, 1999). memberikan sejumlah keterangan terkait arti kata qadar. Mufassir kenamaan tersebut memaparkan tiga arti pada kata qadar tersebut.
Pertama, qadar berarti penetapan atau pengaturan sehingga lailatul qadar dipahami sebagai malam penetapan Allah bagi perjalanan hidup manusia.
Pendapat ini dikuatkan oleh penganutnya dengan Firman Allah pada Surat Ad-Dukhan ayat 3. Ada ulama yang memahami penetapan itu dalam batas setahun.
Al-Qur’an yang turun pada malam lailatul qadar diartikan bahwa pada malam itu Allah SWT mengatur dan menetapkan khiththah dan strategi bagi Nabi-Nya, Muhammad SAW guna mengajak manusia kepada agama yang benar yang pada akhirnya akan menetapkan perjalanan sejarah umat manusia, baik sebagai individu maupun kelompok.
Kedua, qadar berati kemuliaan. Malam tersebut adalah malam mulia yang tiada bandingnya.
Ia mulia karena terpilih sebagai malam turunnya Al-Qur’an serta karena ia menjadi titik tolak dari segala kemuliaan yang dapat diraih.
Kata qadar yang berarti mulia ditemukan dalam ayat ke-91 Surat Al-An’am yang berbicara tentang kaum musyrik: Ma qadaru Allaha haqqa qadrihi idz qalu ma anzala Allahu ‘ala basyarin min syay’i (mereka itu tidak memuliakan Allah sebagaimana kemuliaan yang semestinya, tatkala mereka berkata bahwa Allah tidak menurunkan sesuatu pun kepada manusia).
Ketiga, qadar berati sempit. Malam tersebut adalah malam yang sempit, karena banyaknya malaikat yang turun ke bumi, seperti yang ditegaskan dalam Surat Al-Qadar:
Pada malam itu turun malikat-malaikat dan ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan.
Kata qadar yang berarti sempit digunakan oleh Al-Qur’an antara lain dalam ayat ke-26 Surat Ar-Ra’du: Allah yabsuthu al-rizqa liman yasya’ wa yaqdiru (Allah melapangkan rezeki bagi yang dikehendaki dan mempersempitnya [bagi yang dikehendakinya]). (Nu Online/Fathoni)

Read more

Bulan Ramadan Inneke Koesherawati Terasa Sepi Tanpa Fahmi Darmawansyah

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tahun ini, aktris Inneke Koesherawati terpaksa menjalani bulan Ramadan tanpa kehadiran suami.
Sebab, pada 24 Mei 2017 lalu, sang suami, Fahmi Darmawansyah divonis dua tahun delapan bulan penjara oleh Majelis Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor).
Fahmi Darmawansyah yang merupakan Direktur PT Melati Technofo Indonesia (MTI) terbukti menyuap pejabat Badan Keamanan Laut (Bakamla) dalam proyek pengadaan satelit pemantau.
Diakui Inneke Koesherawati, bulan Ramadan kali ini benar terasa sepi tanpa Fahmi Darmawansyah.
"Iya, beda, Ramadan ini sepi. Nggak ada suami saya, sepi. Biasanya, kan, aku sama-sama dia. Jadi, berasa sepi," tutur Inneke Koesherawati ketika ditemui dalam acara Wardah Ramadhan Gathering di The Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Selasa (14/6/2017).

Read more

Mengapa Izrail Ditunjuk Ditunjuk Allah Menjadi Malaikat Pencabut Nyawa, Ini Kisahnya

TRIBUNNEWS.COM -- Izrail merupakan malaikat yang pasti akan mendatangi setiap manusia.
Menjelang ajal, malaikat maut ini akan melepaskan ruh dari jasad. Ia memang ditugaskan Allah SWT sebagai pencabut nyawa.
Bukan tanpa alasan, malaikat yang dalam Alquran di sebut Malak al Mawt ini diberi amanah tersebut. Ada serangkaian kisah, yang akhirnya membuat Izrail terpilih menjadi malaikat pencabut nyawa.
Ini berawal ketika Allah SWT memerintahkan Izrail bersama malaikat Jibril, Israfil, dan Mikail untuk mengambil tanah ke bumi dalam proses penciptaan Adam AS.
Dalam sebuah hadist mu’tabar yang dinukil dari Imam Ja’far al-Shadiq disebutkan bahwa sebelum menciptakan Adam dari tanah, Allah SWT terlebih memberi kabar terhadap bumi bahwa Dia akan mengambil tanah di sana.
“Hai bumi, Aku akan ciptakan manusia dari saripatimu. Sebagian meraka ada yang taat kepada-Ku dan sebagian lainnya durhaka kepada-Ku.Siapa yang taat kepada-Ku maka akan Aku masukkan dia kedalam sorga-Ku, dan siapa yang durhaka kepada-Ku akan Aku masukkan dia kedalam neraka-Ku” Imam Ats-Tsa’labi 1
Allah SWT kemudian mengutus malaikat Jibril untuk mengambil tanah ke bumi. Namun sebelum sempat mengambilnya, bumi memberikan pertanyaan kepada Jibril terkait tujuan Allah mengambil tanah di bumi. Malaikat Jibril kemudian memberi jawaban sebagai berikut
“Karena Allah akan memerintahkan Adam AS dan keturunannya untuk menyembah-Nya. Setiap yang taat diantara mereka akan berada dalam naungan rahmat-Nya dan dipersilakan masuk ke surga. Sementara, Dia akan menyiksa siapa saja di antara mereka yang menentang-Nya dan tidak taat kepada-Nya di dalam penjara Jahanam-Nya untuk selama-lamanya.”
Ketika mendengar jawaban Jibril, Bumi pun memelas dan bersumpah dengan nama Allah bahwa Ia tidak sanggup menanggung beban manusia di bumi.
”Demi Allah, aku berlindung kepada-Mu dari utusan-Mu, agar Engkau tidak mengambil sebagian dari kami jika nantinya akan menjadi penghuni neraka”.
Mendengar sumpah tersebut, Jibril tidak mengambil apapun dari bumi, lalu kembali kepada Allah dan menceritakan alasan bumi yang bersumpah dengan keagungan Allah bahwa dia tidak memiliki kesanggupan untuk menanggung azab-Nya.
Allah lantas mengutus dua malaikat sekaligus yakni Mikail dan Israfil untuk turun ke bumi mengambil tanah. Lagi-lagi, bumi melakukan hal serupa dengan bersumpah membawa nama Allah. Kedua malaikat ini pun lalu kembali lagi kepada Allah tanpa membawa sedikit tanah pun sama seperti Jibril.
Lalu Allah memerintahkan Malaikat Izrail untuk mengambil tanah itu. Namun Izrail berbeda dengan tiga malaikat lainnya. Ia langsung memukul bumi dengan pedangnya dan bumi pun bergetar ketakutan, lantas malaikat Izrail mencabutnya segenggam. Meski Bumi sudah bersumpah atas nama Allah, namun Ia tetap mengambil tanah seraya berkata:
“Aku takut menyalahi (melanggar) perintah Allah, aku sama sekali tak akan melanggar perintah Tuhanku, walau dengan segala perendahan dirimu”.
Ketika Izrail mengambil paksa (mencabut) sebagian dari bumi, bumipun menangis merasa kehilangan. Kemudian tanah itu di bawa menghadap Allah. Lalu Allah berfirman kepada Izroil: “Mengapa engkau tidak mengikuti sumpahnya (bumi) ?. Jawab Izroil: ”Perintah-Mu lebih aku ikuti dan aku takuti daripada sumpahnya”. Kemudian Allah berfirman: “Engkaulah Malaikat pencabut nyawa (malakul maut)”
Kemudian Allah memberikan penghargaan kepadanya atas hal tersebut. Dengan alasan inilah Allah memerintahkan atau memberikan tugas kepada Izrail untuk mencabut nyawa-nyawa hambanya.
Malaikat Izrail diberi kemampuan yang luar biasa oleh Allah hingga barat dan timur dapat dijangkau dengan mudah olehnya seperti seseorang yang sedang menghadap sebuah meja makan yang dipenuhi dengan pelbagai makanan yang siap untuk dimakan. Ia juga sanggup membolak-balikkan dunia sebagaimana kemampuan seseorang sanggup membolak-balikkan uang.
Sewaktu malaikat Izrail menjalankan tugasnya mencabut nyawa makhluk-makhluk dunia, ia akan turun ke dunia bersama-sama dengan dua kumpulan malaikat yaitu Malaikat Rahmat dan Malaikat `Azab.
Menurut kisah Kabil Akbar, Malaikat Maut tidak mengetahui kapan tiap-tiap makhluk yang akan mati. Dikatakan olehnya Allah telah menciptakan sebuah pohon (Sidrat al-Muntaha) di bawah 'Arsy yang mana jumlah daunnya sama banyak dengan bilangan makhluk yang Allah ciptakan.
Jika satu makhluk itu telah diputuskan ajalnya, maka umurnya tinggal 40 hari dari hari yang diputuskan. Maka jatuhlah daun itu kepada Malaikat Maut, tahulah bahwa dia telah diperintahkan untuk mencabut nyawa orang yang tertulis pada daun tersebut. sampai ada daun dari pohon yang terletak di bawah 'Arsy gugur.
Kemudian akan jatuh dua titisan dari arah 'Arsy pada daun tersebut, titisan hijau ataupun putih. Hijau menandakan bakal si mayat akan mendapat kecelakaan sementara putih mengambarkan dia akan mendapat kebahagiaan.
Untuk mengetahui tempat makhluk mati, Allah telah menciptakan Malaikat Arham yang akan diperintahkan untuk memasuki sperma yang berada dalam rahim ibu dengan debu bumi yang akan diketahui di mana ia akan mati dan di situlah kelak ia pasti akan menemui ajalnya.
Artikel disadur dari Youtube dan Portal Muslim .

Read more

Bayar Zakat Fitrah Ternyata Tak Hanya dengan Beras, Kurma Juga Bisa

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan (Aher) menyerahkan zakat keluarganya kepada Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Jabar di Gedung Sate, Bandung, Selasa (13/6/2017).
Selain zakat istri dan keenam anaknya, Aher juga membayar zakat untuk anak angkat dan asisten rumah tangganya.
Aher membayar zakat senilai Rp 100 ribu per orang, total mencapai 13 orang.
"Kita tidak hanya bisa membayar zakat fitrah dengan uang senilai 2,5 kilogram beras, tapi bisa juga dengan takaran 2,5 kilogram gandum atau kurma yang harganya lebih mahal. Jadi tidak terpaku di nilai itu, makin besar makin bagus. Bisa takaran kurma tunisia atau kurma azwa yang sangat mahal," katanya.
Menurut Aher, zakat dapat mengurangi ketimpangan ekonomi dan sosial di masyarakat.
Dengan zakat, akan terjadi pemerataan kekayaan, tidak hanya terkumpul pada sekelompok orang.
Zakat pun, katanya, selain dapat membersihkan harta, dapat menambah harta orang yang memberikan zakatnya.
Baznas Jabar sendiri tahun ini menargetkan pengumpulan zakat sebesar Rp 750 miliar.
Tahun lalu, Baznas Jabar mengumpulkan Rp 500 miliar dan diharapkan ramadan kali ini terjadi peningkatan jumlah pengumpulan zakat.
Ketua Baznas Jabar, Arif Ramdani, mengatakan potensi zakat di Jabar berdasarkan penelitian ahli ekonomi syariah mencapai Rp 17,6 triliun, dari potensi nasional Rp 217 triliun.
Diperkirakan, para muzaki menyalurkan zakatnya kepada 15 lembaga zakat berizin di Jawa Barat atau menyalurkannya sendiri melalui masjid-masjid setempat.
"Ada sebagian muslim yang bayar zakat sendiri-sendiri, atau ada yang belum sadar bayar zakat. Sosialisasi dan edukasi kami berikan sampai ke tingkat kecamatan dan kelurahan, bahkan sampai unit pengumpul zakat di masjid-masjid, supaya meningkatkan kesadaran masyarakat membayar zakat," kata Arif. (Tribun Jabar, Syarif Abdussalam)
Read more

Terbukti Secara Ilmiah, Bayar Zakat Bikin Bahagia

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bersedekah ternyata membahagiakan. Kesimpulan ini terungkap dari penelitian Universitas California, Moll dkk (2006).
Penelitian dilakukan dengan memantau aktivasi otak sewaktu seseorang mendermakan hartanya berupa pemberian hadiah uang dan sumbangan.
Dari situ menemukan perbedaan yang bermakna dalam aktivitas saraf pada penyumbang, berupa peningkatan aktivitas area otak di mesolimbik, termasuk pada striatum dorsal dan ventral serta area tegmental ventral di otak.
Peningkatan aktivitas tersebut dimaknai sebagai suatu kondisi mental dan merasa lebih dihargai serta terjadi peningkatan empati.
Dalam penemuan ini, para dermawan atau donator memaknai Sumbangannya sebagai suatu investasi yang tidak pernah merugi, tetapi sebuah investasi jangka panjang dan investasi sosial.
Investasi itu yang memberikan hasil senanitasa menguntungkan. Dalam interview para dermawan tersebut merasakan suatu aktivitas bahagia secara pribadi hingga aspek sosialnya.
Di sisi lain, perasaan bahagia yang muncul sewaktu kita memberi, ternyata berhubungan dengan peningkatan hormone Oxytocin yang terletak pada bagian belakan atau posterior kelenjar pituitary di otak.
Kondisi ini mirip sewaktu seseorang mendengarkan lagu kesenangan. Oxytocin juga ternyata mempengaruhi setiap aspek kehidupan sosial dan ekonomi khususnya yang berhubungan dengan perasaan kedermawanan.
Alhasil, Oxytocin diberi nama "essence of empathy", oleh para neurosaintis.
Hasil studi ini relevan dengan perintah zakat terhadap umat Islam di bulan Ramadan.
Secara Syariah, Allah SWT menjanjikan akan memberikan berbagai reward ataupun balasan yang berlipat ganda bagi orang yang dermawan, yang senantiasa menginfakkan harta bendanya dijalan yang benar.
Demikian pula, mereka akan mendapatkan balasan yang berlimpah, berupa ketenangan, kabahagiaan, kedamaian, serta penghargaan yang amat besar, bukan hanya dari Allah swt, tetapi juga dari masyarakat serikatnya.
"Pada orang yang dermawan memiliki kada Oxytocin atau hormon cinta, dan dilepaskan dalam jumlah besar pada saat seseorang mendermakan barang berharaganya, sehingga memacu rasa puas dalam bathinnya sebagai orang yang bermakna bagi sekelilingnya," tulis Taruna Ikrar, Professor and Dean at School of Biomedical Sciences, National Health University, California, dalam keterangannya kepada Tribunnews.com.

Read more

Jemaah Iktikaf di Banjarmasin Diperlakukan Istimewa, Bisa Pesan Makanan Favorit Hingga Jasa Laundry

TRIBUNNEWS.COM, BANJARMASIN - Menjadi kebiasaan di setiap 10 hari akhir Ramadan, Masjid Al Jihad Banjarmasin dihuni jemaah yang melakukan iktikaf.
Iktikaf bisa dimaknai berdiam diri di dalam masjid dalam rangka mencari keridaan Allah dan bermuhasabah atas perbuatannya.
Perenungan atau masa pencarian rida tersebut, dilakukan sejumlah orang selama 10 hari hingga menjelang Idul Fitri.
Siapa saja diperbolehkan untuk melaksanakan iktikaf itu.
Dijelaskan oleh Koordinator Remaja Masjid Al Jihad Banjarmasin, Faisal Abdat, jemaah yang beriktikaf akan melaksanakan perenungan diri selama 10 hari.
Berbagai kegiatan berfaedah dan diharapkan berpahala serta menghapus dosa, dilakukan pada iktikaf tersebut.
Beberapa kegiatan ibadah tersebut, di antaranya tadarus Alquran, dzikir dan istigfar.
"Pada saat 10 hari di akhir Ramadan ada iktikaf atau perenungan diri. Jemaah yang iktikaf biasanya melakukan kegiatan ibadah dan tidak boleh keluar masjid, " ucap Faisal.
Segala sesuatu yang dibutuhkan jemaah yang melakukan iktikaf, biasanya disiapkan dan disediakan panitia takmir, yang direkrut dari remaja masjid di Jalan Cempaka Besar No 24 Banjarmasin tersebut.
Buka puasa, sahur bahkan pengantaran laundry baju pun dilakukan panitia, agar jemaah iktikaf tetap khusyuk melaksanakan ibadahnya dalam mencari keridaan Illahi.
Tak hanya itu,perlakuan istimewa juga didapatkan sejumlah jemaah yang iktikaf.
Jemaah bisa meminta pesanan makanan favorit kepada panitia tamir.
Mereka juga diperbolehkan membawa perlengkapan pribadi, semisal kasur atau perlengkapan lainnya yang membuat pelaku iktikaf merasa nyaman.
"Karena mereka tidak diperbolehkan keluar masjid, jadi kami sebagai panitia memberikan bantuan. Jemaah bisa pesan makanan kesukaan mereka atau ada yang ingin mencuci pakaian menggunakan jasa loundry, maka kami akan membantu mengantarkan, " ucap Faisal.
Selain iktikaf, Faisal juga mengatakan pada satu pekan pertama di Ramadan, mereka mengadakan kegiatan pendidikan Ramadan.
Peserta pendidikan tersebut, pelajar atau warga umum se-Kota Banjarmasin. Selain itu, remaja masjid juga berperan sebagai panitia amil zakat fitrah.
Diterangkan oleh lelaki itu, pendidikan Ramdan dimulai pada 10 sampai 15 Juni 2017.
Beberapa kegiatan yang akan mengisi pendidikan Ramadan, di antaranya tadarus Alquran, salat Dhuha berjemaah serta pembelajaran tentang tauhid (akidah), akhlak dan fiqih.
Selain mendapatkan pembelajaran dalam jenis materi, peserta juga diberikan kesempatan untuk mempraktikkan pembelajaran yang dijelaskan oleh sang ustadz.
Dikhususkan pada setiap bulan suci, seluruh anggota remaja masjid diarahkan menjadi panitia tamir.
Sehingga mengatur mesjid, jaga sendal, memperhatikan cctv dan mengatur shaf salat menjadi tugas wajib mereka di setiap Ramadan.
Faisal pun berharap di bulan puasa 1438 H, mampu semakin menambah keimanan dalam menjalankan ibadah setelah Ramadan.
Selain Ramadan, remaja masjid juga aktif dalam kegiatan sosial.
Beberapa kegiatan rutin tahunan para muda-mudi penggerak agama tersebut, di antaranya donor darah, sunatan masal dan berbagai macam aksi sosial lainnya.
Tak lepas pula kegiatan ibadah, selalu menjadi hal wajib bagi generasi muda Islam tersebut. Mereka selalu mengikuti pengajian rutin gabungan, yang sudah terjadwal di setiap minggunya.
Kewajiban setiap tahun pula, remaja masjid itu melakukan pengkaderan.
Anggota bisa direkrut pada saat pendidikan Ramadan atau melakukan pendekatan pada remaja yang rajin ke masjid untuk diajak bergabung. (ell)

Read more

Puasa Kok Perutnya Tambah Gendut? Ini Trik Pencegahan Dari Ahli Gizi

TRIBUNNEWS.COM - Berubahnya pola makan saat berpuasa dari yang sebelumnya makan 3 kali sehari menjadi 2 kali sehari, logikanya akan membuat berat badan stabil bahkan menurun.
Namun faktanya, malah ada yang justru mengalami peningkatan berat badan.
Menurut Rissa Saputri SGz, Ahli gizi RSUD Ansari Saleh dan Ahli Gizi Nutrimeal Banjarmasin, pengaturan pola makan dan pola hidup yang sehat selama puasa diperlukan untuk mengontrol berat badan dan mengatasi obesitas perut.
Pilihlah makanan pokok bernilai indeks glikemik rendah seperti nasi merah, nasi coklat, nasi hitam, pasta (spaghetti, fettucini, macaroni), bubur gandum.
Selain memiliki efek mengenyangkan lebih lama, makanan pokok dengan indeks glikemik rendah juga kaya serat dan mampu menurunkan kadar lemak tubuh.
Utamakan asupan lemak tak jenuh, kurangi lemak lemak trans dan lemak jenuh.
Sebaiknya gunakan lemak tak jenuh dalam proses memasak misalkan minyak zaitun, minyak canola, minyak jagung.
Ikan laut, buah alpukat, dan kacang almond.
Bagi orang dengan obesitas sentral atau memiliki kadar lemak darah tinggi, sebaiknya hindari konsumsi lemak jenuh dan lemak trans berlebihan, seperti fast food, es krim, daging sapi dan olahannya, telur, produk susu, minyak kelapa, minyak sawit, santan.
Panganan manis seperti kue basah, cake, donat, biskuit umumnya diolah menggunakan telur, santan, mentega/minyak.
 
Kebiasaan menggunakan minyak goreng yang sama berkali-kali juga dapat meningkatkan jumlah lemak trans di dalam makanan.
Hadirkan selalu sayur dan buah dalam menu sahur dan berbuka, dan konsumsi buah sebelum makanan utama.
Buah sangat baik dikonsumsi sebagai ta'jil atau pembuka sebelum makanan utama, makanan selingan setelah tarawih, serta makanan pembuka sebelum sahur.
Tidak berbuka puasa dengan jumlah berlebihan dan terburu-buru.
Enzim pencernaan di lambung merembes perlahan-lahan dari dinding lambung pada saat makanan masuk, jika pada saat berbuka makanan masuk ke dalam lambung dalam jumlah banyak bersamaan, enzim percernaan tentu tidak optimal mencerna makanan.
Makanan yang tidak tercerna dengan baik tersebut akan disimpan di area perut sebagai lemak.
Beraktivitas setelah makan sahur/berbuka.
Tubuh yang tidak digunakan untuk beraktivitas setelah makan maka akan menurunkan metabolisme tubuh, peristaltik usus akan melambat, pemecahan dan penyerapan zat gizi tidak optimal.
Sempatkan olahraga ringan agar tetap fit. Salah satu hal yang dapat meningkatkan kebugaran tubuh selama berpuasa dan mencegah penumpukan lemak di area perut adalah dengan berolahraga.
Pilihlah jenis olahraga dengan intensitas ringan seperti berjalan, jogging atau bersepeda.
 
Olahraga di saat puasa sebaiknya dilakukan menjelang berbuka dan atau setelah berbuka puasa.
Utamakan salat tarawih.
Bukan hanya imbalan pahalanya yang teramat besar, salat tarawih merupakan ibadah yang sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh.
Tarawih ternyata bermanfaat dalam membakar kalori setelah berbuka.
Ibadah ini juga menyehatkan jantung dan ginjal, menstabilkan kadar gula darah, melancarkan fungsi pencernaan sehingga mencegah sembelit, dan lain-lain.
 

Read more

Gulai Kambing, Menu yang Sudah Ada di Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta Sejak 1950

TRIBUNNEWS.COM, YOGYA - Ribuan umat muslim memadati Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta untuk berbuka puasa bersama, Kamis (15/6/2017).
Menu buka puasa kali ini, seperti biasanya adalah gulai kambing.
Untuk diketahui, setiap hari Kamis selama bulan Ramadan, Masjid Gedhe Kauman selalu menyediakan gulai kambing sebagai menu utama buka puasa bersama.
Tradisi ini telah turun-temurun dan telah dilaksanakan secara rutin di Masjid Gedhe yang berada di sebelah barat Keraton Yogyakarta ini.
Ratusan umat muslim pun tampak mengantre untuk mengambil nasi gulai ayam yang disediakan pihak Masjid Gedhe Kauman.
Pihak Masjid juga menyediakan tikar di depan masjid untuk menanggulangi membeludaknya umat muslim yang datang ke Masjid Gedhe Kauman untuk berbuka puasa.
Djudjuk Inhari Edi selaku seksi takjil Masjid Gedhe Kauman sekaligus bendahara Masjid mengatakan, tradisi menu takjil gulai kambing ini sudah dimulai sekitar tahun 1950an.
"Dulu masih di lingkungan masjid saja dan masak sendiri, untuk satu bulan Ramadan dibutuhkan 1 pohon untuk memasak di bulan ramadan. Gulai kambing pada tahun itu dianggap mewah, dan karena banyak yang suka hingga menjadi tradisi sampai saat ini," katanya.
Maryono (56), seorang umat muslim asal Ngadiwinatan menuturkan, dirinya bukan kali pertama berbuka puasa dengan gulai kambing di Masjid Gedhe Kauman.
Ia mengaku setiap hari Kamis ia selalu ke Masjid Gedhe Kauman untuk berbuka puasa bersama.
"Buka bersama sekalian pengajian dan jalan-jalan juga, karena saya sudah tua. Selain itu setiap Kamis kan menunya gulai kambing," ujar dia. (Tribun Jogja, Pradito Rida Pertana)

Read more

Agar Makanan Lebaran Tak Berbahaya untuk Tubuh

TRIBUNNEWS.COM, YOGYA - Beragam menu hidangan di hari raya bisa anda jumpai di sekeliling anda dan tentunya bisa anda nikmati bersama keluarga.
Namun anda juga harus berhati-hati serta mengontrol konsumsi menu-menu tersebut, agar terhindar dari penyakit.
Jangan sampai keceriaan lebaran berubah karena masuknya makanan lebaran yang justru meracuni tubuh.
Hal itu mengemukan dalam program acara Ngaji Sehat On Facebook Bersama Rumah Sakit JIH, yang menghadirkan narasumber Yeni Prawiningdyah, SKM., M.Kes, Kamis (15/6/2017).
Pada edisi kali ini, ia membagikan tips mengenai bagaimana menghadapi menu di hari raya.
Yeni menyampaikan bahwa, menjaga konsumsi makanan saat hari raya itu sangat penting.
Dalam dialognya bersama dr Bambang Hastha Yoga, Sp. KJ, selaku dokter ahli gizi, Yeni menjelaskan bahwa, saat Idul Fitri sebaiknya mengatur serta mengontrol menu makanan dan pola makan.
"Konsumsi makanan perlu diatur dan dikontrol selama kita menikmati santapan Idul Fitri, sebaiknya konsumsi menu sehari-hari yang sehat, dan juga mengatur menu yang seimbang, seperti karbohidrat ,protein, serta serat harus seimbang di dalam tubuh kita," jelas Yeni.
Ia juga menambahkan agar mengkonsumsi makanan dengan pola menu seimbang saat hari raya juga harus perlu diperhatikan, agar nantinya tidak menimbulkan penyakit pada tubuh kita.
"Yang perlu diwaspadai ialah menu-menu yang bersantan, yang dapat menyebabkan kolesterol. Selain itu kita juga harus banyak mengkonsumsi makanan yang berserat," tambahnya.
Yeni juga menyarankan agar sebelum menyantap menu-menu hidangan di hari raya, harus diawali dulu mengonsumsi dengan sayuran, atau buah-buahan.
Hal itu dimaksudkan agar serat tersebut nantinya dapat mengontrol jumlah lemak yang berlebih dalam tubuh.
Bagi penderita diabetes, menurut Yeni sebaiknya harus minum air putih yang banyak terlebih dulu sebelum menkonsumsi menu hidangan hari raya.
"Karena minum air putih yang banyak dapat menyebabkan kita kurang nafsu makan. Agar nantinya kita tidak mengkonsumsi menu-menu dengan jumlah karbohidrat dan lemak yang banyak," jelas Yeni.
Menurutnya asupan air putih yang kurang dapat menyebabkan metabolisme dalam tubuh melambat dan itu bisa menjadi hal yang berbahaya.
Yeni mengatakan bahwa sebaiknya hindari menu makanan yang berlemak.
" Kalau mengonsumsi daging ayam, hindari bagian kulit dan juga sayap. lebih baik bagian dada, karena dagingnya lebih banyak. Menu Krecek juga lebih baik dihindari, karena lemak, dan kadar garam dalam krecek itu tinggi menyebabkan tekanan darah tinggi," ujarnya.
Di hari kedua hari raya Idul Fitri, Yeni menyarankan agar menu makanannya sudah kembali normal seperti menu makanan sehari-hari.
"Di hari kedua sebaiknya menu-menu yang dihidangkan ialah yang menyehatkan seperti ikan, sayur-sayuran, tempe dan lain-lain," sambungnya.
Di akhir acara tersebut, ia juga menyampaikan bahwa bagaimanapun juga menu-menu penyeimbang yang berserat tinggi sangat penting untuk di sajikan pada saat lebaran, seperti jeruk, pisang rebus, apel, pir , serta jambu air.
"Kita harus bijak untuk mensiasati makanan yang kita konsumsi saat lebaran, agar malah tidak membawa dampak buruk bagi tubuh kita," pungkas Yeni. (*)



Read more

Multitafsir Konsep Khalifah

TRIBUNNEWS.COM - Dalam Alquran (2: 30-33) terdapat narasi dialog antara Tuhan dan malaikat. Dialog ini sangat menarik sehingga mengundang berbagai ahli tafsir untuk berusaha menangkap apa sesungguhnya pesan Allah dengan firman-Nya itu.
Satu di antara kata kuncinya adalah Allah ingin menjadikan Adam (manusia) sebagai khalifah di muka bumi. Kata dan konsep khalifah di sini dipahami berbeda dari konsep kekhalifahan yang diperjuangkan oleh kelompok tertentu.
Ketika Allah berfirman hendak menjadikan manusia khalifah yang berarti wakil atau mandataris Tuhan di muka bumi, maka malaikat pun heran, kaget, lalu bertanya bernada protes. Wahai Tuhan, kata malaikat, akankah Engkau akan mengangkat mandataris-Mu yang nantinya senang membuat kerusakan dan pertumpahan darah?
Bukankah selama ini kami para malaikat senantiasa memuji-Mu dan menyucikan-Mu, apakah masih kurang? Tuhanpun menjawab, Aku lebih tahu apa yang akan Aku lakukan, apa yang kamu tidak mengetahuinya.
Maka Tuhan pun memberi bekal dan mengajari Adam ilmu pengetahuan tentang semesta ini, lalu dituangkan dalam simbol-simbol bahasa.
Dengan keunggulan akalnya Adam dan anak-anaknya melakukan kajian (iqra) tentang semesta, atau riset mengenai sifat-sifat alam, lalu hasilnya dituangkan dan diabadikan ke dalam simbol bahasa yang pada urutannya jadi buku-buku ilmiah.
Sebuah kreasi yang tidak sanggup dilakukan oleh malaikat. Dengan kemampuan akalnya, manusia dari zaman ke zaman senantiasa menggali dan memperluas ilmu pengetahuan.
Dengan kegiatan research, batas-batas ilmu selalu ditembus dan diperluas. Manusia menciptakan simbol-simbol huruf dan angka untuk menyimpan dan mengkomunikasikan hasil risetnya sehingga dapat diwariskan kepada generasi di belakangnya.
Dengan modal akal dan kebebasan berkreasi serta berinovasi, dunia manusia jauh lebih kaya dari dunia malaikat dan hewan. Makanya manusia juga disebut sebagai homo faber. Makhluk yang selalu mencipta peralatan teknis agar hidup lebih nyaman.
Misalnya, dari zaman ke zaman manusia selalu mencipta dan memperbaiki sarana transportasi untuk memperpendek jarak dan memanjakan diri. Untuk menutupi keterbatasan pendengarannya, diciptakan pesawat telepon untuk saling berbicara dan mendengarkan dari jarak jauh.
Terinspirasi oleh burung yang terbang menjelajahi angkasa, manusia mencipta pesawat terbang. Demikianlah seterusnya, semua itu para malaikat tidak bisa melakukannya.
Tugas malaikat adalah bertahmid dan bertasbih yang dilakukannya secara konsisten tanpa penyimpangan karena malaikat tidak dibekali akal pikiran dan kebebasan berkreasi. Jadi, keunggulan manusia itu tidak cukup pada iman dan ritualnya saja, melainkan mesti didukung dengan keunggulan ilmunya.
Sebagaimana disebutkan dalam Alquran (58: 11), Allah akan mengangkat derajat seseorang maupun sebuah bangsa jika mereka memiliki iman yang teguh dan ilmu pengetahuan unggul. Manifestasi iman ialah akhlak yang yang mulia, mereka yang berintegritas.
Ilmu tanpa integritas akan mudah mendorong malapetaka. Sebaliknya, rajin beribadah mirip malaikat, jika tanpa ilmu tak akan sanggup menerima mandat kekhalifahan Allah di muka bumi.
Potret dunia Islam sekarang ini sangat nyata, meskipun warisan ajaran agamanya paling lengkap dan paling mutakhir, alam yang dihuni pun kaya raya, tetapi karena tertinggal dalam capaian ilmu pengetahuan, masyarakat Islam kalah dalam membangun kemakmuran di dunia.
Padahal doa yang paling banyak dipanjatkan adalah bagaimana meraih kebaikan dunia, fiddunya hasanah, baru disusul kebaikan di akhirat, wa fil akhirati hasanah.
Read more

Etika Bertetangga

TRIBUNJATENG.COM - Sudah terlalu sering kita mendengar cerita seputar tengkar antartetangga. Minimal sekali gosip yang bernada nyinyir. Padahal, menurut Rasulullah satu di antara tanda keimanan seseorang adalah menghargai dan mencintai tetangga.
Nasihat klasik juga mengatakan, tetangga yang baik itu jauh lebih berharga dari saudara kandung yang tinggal berjauhan. Pasalnya, jika terjadi musibah tetangga lah yang paling siap, dekat, dan cepat mengulurkan pertolongan.
Terutama mereka yang tinggal di kompleks perumahan, berbagai cerita persaingan dan perseteruan antartetangga ini begitu populer. Sampai-sampai dijadikan bahan cerita sinetron atau ceramah. Misalnya saja, seorang istri sering menceritakan, mengapa suaminya dan tetangga yang sama-sama pegawai negeri sipil - pangkat atau golongan sama - tetapi gaya hidupnya kok beda. Bangunan rumah dan mobilnya lebih bagus.
Begitupun yang suaminya militer atau polisi berpangkat sama, bahkan lebih rendah, mengapa gaya hidupnya lebih mewah. Hal-hal demikian seringkali menjadi bahan cerita bernada nyinyir, kecemburuan, bahkan bisa mengarah pada fitnah. Dari mana lagi kalau bukan korupsi, katanya.
Gosip lain juga menyasar pada teman kuliah yang setelah tamat aktif terjun di dunia politik, misalnya jadi anggota DPR. Mereka yang senang bergosip menceritakan bagaimana sengsaranya ketika sama-sama jadi mahasiswa.
Sama-sama miskinnya, bareng-bareng naik-turun bus kota, bareng keluar masuk warteg (warung tegal) yang dikenal murah, harganya cocok bagi mahasiswa miskin. Tetapi, katanya, setelah lama tak berjumpa dan sekarang jadi anggota DPR, kekayaannya tak terduga. Itu dilihat dari rumahnya, jumlah dan juga merek mobilnya, serta gaya hidupnya.
Karena enggan campur dengan tetangga, untuk menjaga privasi, banyak orang kaya yang kemudian membangun rumah dikelilingi tembok tinggi. Mereka saling tidak kenal, dan tidak tertarik untuk kenal dengan tetangganya.
Secara sosiologis, pribadi demikian ini bagaikan pulau-pulau kecil terpisah dari yang lain akibat persaingan hidup di kota besar membuat lelah. Rumah diposisikan sebagai tempat istirahat dan untuk menjaga privasi.
Proses individualisasi ini juga didorong oleh tata kota, karena pembangunan jalan-jalan dan pagar itu telah menciptakan pulau-pulau terpisah dari tetangganya. Ketika di rumah, bangunan yang besar itu terdiri dari kamar-kamar laksana gua, masing-masing penghuni memiliki hobi dan agenda harian berbeda-beda. Tak pelak ada keluarga yang jarang bisa berkumpul.

Doakan tetangga
Dalam berbagai forum workshop, saya beberapa kali menerima pertanyaan, bagaimana caranya menjalin hubungan yang baik dengan tetangga. Bahkan ada juga pertanyaan, bagaimana menghilangkan rasa kesal dan benci pada tetangga, yang dirasakannya sudah sangat membebani perasaan.
Rupanya mereka itu tidak akur dengan tetangganya. Pembawaannya selalu kesal melihat mereka, karena satu dan lain hal. Jawaban saya sederhana saja, kalau ingin hatinya ringan, tak ada beban kekesalan dan kebencian pada tetangga, biasakanlah mendoakan tetanggamu, terutama di malam hari sehabis salat Isya atau salat malam.
Kalau tetangga itu kaya, lebih kaya dari dirimu, doakan semoga kekayaannya berkah. Kalau tetangga itu miskin, doakan semoga dimurahkan rezekinya agar jadi orang kaya. Kalau tetangganya ada yang terkena narkoba, atau dipandang sampah masyarakat, doakan memeroleh pertolongan dan kesembuhan dari Tuhan. Apakah sebuah doa itu mesti dikabulkan Tuhan? Belum tentu. Tidak pasti.
Yang pasti, apabila mendoakan tetangga secara tulus ikhlas, hati Anda akan diringankan dari beban kebencian, bahkan muncul rasa simpati. Anda akan merasa bagian dari keluarganya secara ruhani.
Ucapkan doa, dengan menyebut nama-Nya, jurang psikologis yang tadinya menciptakan jarak, akan tersambung oleh rasa dan sikap peduli. Tidak percaya? Silakan coba dan praktikkan. Resep ini juga berlaku bagi relasi di kantor. Insya Allah hidup Anda lebih ringan. Jangan lupa, doa itu ibadah.


Read more

Jangan Lupa Konsumsi Buah dan Sayur saat Sahur, Terutama bagi Ibu Hamil

TRIBUNNEWS.COM - Ibu hamil boleh kok berpuasa. Selain konsultasi ke dokter, perhatikan tip sahur dan berbuka puasa ibu hamil berikut ini:
Wanita hamil/menyusui yang memutuskan tetap menjalankan ibadah puasa Ramadhan harus sahur. Sebab hakikatnya sahur adalah sarapan yang berfungsi untuk menghasilkan energi yang akan digunakan sehari nanti. Berikut tip sahur untuk ibu hamil:
Pilih makanan yang mencukupi dengan prinsip gizi cukup dan seimbang. Komposisi yang seimbang adalah 50% karbohidrat, 30% protein dan 10-20% lemak. Makanan yang mengandung karbohidrat misalnya nasi, gandum, makanan yang mengandung protein tinggi misalnya daging, ayam, tahu/tempe.
Tip sahur untuk ibu hamil lainnya adalah usahakan ada sayuran dan buah dalam menu sahur. Manfaatnya supaya BAB lancar sehingga tidak terjadi konstipasi. Biasanya menu sahur kurang serat sehingga urusan ke belakang jadi tak lancar. Padahal BAB yang tidak lancar berpotensi menyebabkan gangguan seperti wasir pada ibu hamil.
Minum susu sangat disarankan untuk menambah kekuatan. Tapi yang harus diperhatikan bila kadar gula darah ibu hamil/menyusui tergolong tinggi atau bahkan terjadi diabetes gestasional, sebaiknya gunakan susu dan pemanis yang aman/disarankan.
Makanan pedas memang menggungah selera, apalagi untuk makan sahur yang dilakukan di pagi buta. Tapi ingat, makanan yang terlalu pedas tidak disarankan untuk ibu hamil/menyusui. Kalaupun ingin makanan yang pedas, sebaiknya tidak berlebihan. Tip sahur untuk ibu hamil ini penting untuk kesehatan pencernaan ibu hamil.
Jangan lupa minum obat (bila memang ada obat yang harus diminum) dan banyak-banyak minum air putih.
Sebaiknya makan sahur tidak dilakukan terburu-buru. Konsekuensinya ibu harus bangun lebih awal. Apalagi untuk ibu menyusui, pastikan si kecil dalam keadaan kenyang sehingga tidak terbangun/menangis saat ibunya makan sahur.

Read more

PT SAT Serahkan Hasil Pengumpulan Zakat Konsumen ke LAZISNU

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (SAT) pengelola jaringan ritel Alfamart menyerahkan hasil pengumpulan sedekah konsumen kepada Lembaga Amil Zakat, Infaq, dan Shadaqah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) yang diterima langsung Syamsul Huda selaku Ketua Pengurus Pusat LAZISNU, Jumat (19/6).
Sepanjang periode 1-31 Mei 2017 lalu, SAT dan LAZISNU telah mengajak masyarakat berpartisipasi melalui program DonasiKu Sedekah LAZISNU di seluruh jaringan toko Alfamart seluruh Indonesia.
Setiap berdonasi, konsumen akan memperoleh struk belanja sebagai bukti transaksi. Hasilnya, terkumpul sedekah senilai Rp 864.217.284,- yang akan disalurkan melalui LAZISNU.
Corporate Affairs Director SAT, Solihin menjelaskan, ini merupakan kali pertama perusahaan bekerja sama dengan LAZISNU.
“Perusahaan berupaya menggapai lebih luas lagi penerima bantuan dari program penggalangan sedekah dari konsumen, salah satunya melalui kerja sama dengan LAZISNU ini,” ujar Solihin.
Pada kesempatan tersebut, Syamsul menyatakan, sedekah dari konsumen Alfamart yang dikelola oleh LAZISNU akan disalurkan secara bertanggung jawab, transparan, dan profesional.
“Kami berupaya agar dana donasi konsumen Alfamart yang terkumpul bisa benar-benar sampai ke tangan yang membutuhkan,” ungkapnya.
LAZISNU merupakan lembaga zakat berskala nasional yang didirikan pada 2014 dengan izin operasional berdasarkan Keputusan Menteri Agama RI No. 255/2016.
"Dana yang terkumpul akan disalurkan dalam bentuk khitanan massal, sarung dan mukena, perbaikan rumah ibadah, pengobatan gratis, serta santunan untuk anak yatim piatu,” tuturnya.
Menurut Syamsul, masih banyak kaum dhuafa di pelosok daerah yang belum tersentuh bantuan.
“Untuk itu, peran serta perusahaan ritel dalam menghimpun donasi, masih sangat dibutuhkan. Melalui kerja sama ini, kami berharap niat baik dari Alfamart khususnya konsumen yang ikut bersedekah, bisa lebih berkah dan bermanfaat bagi penerima bantuan,” pungkasnya.
Read more

Saat Ramadan Kulit Semakin Rentan terhadap Penyakit, Ini yang Harus Dilakukan


TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Entah sudah berapa kali kita mandi sejak terlahir di dunia. Tapi yakinkah Anda, cara mandi yang selama ini dipraktikan sudah benar-benar membersihkan Anda dari kuman penyebab penyakit?
Dalam sebuah acara temu media, terungkap tujuh area yang sebetulnya merupakan tempat favorit bersarangnya jutaan kuman namun sering kali terlewatkan saat mandi. Area tersebut sering terlewatkan karena sulit dijangkau.
Diungkapkan Atika, dokter sekaligus staf redaksi Medis Klikdokter.com, ketujuh area tersebut adalah leher, kaki, belakang telinga, ketiak, punggung, lipatan lengan, dan selangkangan.
Pilihan busana ternyata juga dapat memengaruhi kesehatan kulit kita. Penggunaan busana tertutup misalnya. Pemakaian yang terlalu lama dapat menimbulkan keringat.
"Glukosa, elektrolit (natrium klorida) yang terkandung dalam keringat manusia adalah nutrisi bagi kuman. Alhasil, kuman semakin berkembang biak," kata Atika.
Saat Ramadan, busana yang cenderung tertutup sering membaluti tubuh. Di saat inilah, kata Atika, kuman kerap bersarang sehingga membuat kulit semakin rentan terhadap penyakit.
Namun bukan berarti penggunaan busana tertutup perlu dihindari. Supaya kebersihan kulit tetap terjaga, Atika menyarankan pemakaian busana tertutup berbahan lembut dan tidak mengganggu sirkulasi udara.
"Yang perlu dihindari adalah pakaian yang terlalu oklusif, maksudnya berbahan berat sehingga menghalangi pertukaran udara," ungkap Atika.
Read more

Selera Buka Puasa Pria Ini Rusak, Ternyata Tulisan di Botol Ini Penyebabnya, Apa Ya Isinya?

TRIBUNNEWS.COM - Foto seorang pria yang mengunggah minuman pembatal puasanya ini jadi perbincangan.
Saat jam buka puasa, biasanya minumanlah yang jadi sasaran seseorang.
Dari minuman manis hingga air putih, mungkin Anda punya selera sendiri.
Minumannya pun ada yang dibuat sendiri atau minuman botol.
Itu juga yang dicari oleh pria ini.
Namun saat ini ia mengaku sedang berbuka puasa ala Turki.
Tapi pria tersebut tak menyangka dengan minuman yang ia temukan berikut ini.
Saking tak menyangkanya, ia mengunggahnya pada akun Facebooknya sendiri.
Diunggah dalam akun Aboeprijadi Santoso, sudah ada puluhan orang yang menanggapi fotonya tersebut.
Terlihat di sana ia mengunggah foto sebuah botol berisi air di dalam kemasan.
Di sebelahnya ada juga gelas kaca kosong.
Sementara itu di sekitarnya ada beberapa wadah makan berisi makanan.
"Wah ..
susyah juga kalau buka puasa ala Turki dgn minum air ini.
Semantik bisa merusak selera"
Begitu tulis keterangan fotonya.
Bagaimana mungkin sebuah minuman justru merusak selera orang yang ingin membatalkan puasa?
Ternyata, itu karena merk air minuman tersebut.
Merknya adalah 'berrak'.
Bagaimana jika hal ini terjadi pada Anda? (TribunnewsBogor.com, Tania Natalin Simanjuntak)


Read more